Saat ini, kebutuhan masyarakat terhadap lulusan perguruan tinggi yang memiliki kompetensi yang relevan dan dapat langsung diterapkan dalam dunia kerja semakin meningkat. Merespon kebutuhan tersebut, pendidikan tinggi di Indonesia mengembangkan kurikulum berbasis OBE. Dengan melaksanakan kurikulum berbasis OBE (Outcome Based Education), program studi dapat memastikan bahwa lulusan mereka memiliki keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Kurikulum berbasis OBE merupakan sistem pendidikan yang fokus pada kemampuan yang dapat dilakukan mahasiswa di akhir pengalaman belajar mereka. Struktur kurikulum dirancang sedemikian rupa agar kemampuan mahasiswa yang telah didefinisikan dapat dicapai. Kurikulum berbasis OBE mengharuskan mahasiswa untuk menunjukkan bahwa mereka telah memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan. Kurikulum OBE juga merupakan syarat utama jika ingin mengajukan akreditasi internasional.
Sebagai langkah dalam menerapkan kurikulum berbasis OBE tersebut, Jurusan Farmasi FMIPA Universitas tadulako, telah menyelenggarakan workshop revitalisasi kurikulum pada hari Jumat, 26 April 2024. Kegiatan tersebut berlangsung di Aula FMIPA, Universitas Tadulako. Workshop ini merupakan bagian dari upaya memberikan bimbingan kepada Jurusan Farmasi dalam menyusun kurikulum berbasis OBE yang efektif dan relevan.
Workshop ini mengundang narasumber yang kompeten di bidangnya, yaitu ketua Asosiasi Pendidikan Tinggi Farmasi Indonesia (APTFI), Bapak Prof. Dr. apt. Yandi Syukri, M.Si. Sebagai peserta dalam kegiatan ini adalah seluruh dosen jurusan farmasi FMIPA UNTAD dan stakeholder yang diundang dari beberapa instansi di kota Palu dan sekitarnya.
Kegiatan Revitalisasi Kurikulum berbasis Outcome Based Education (OBE) ini dibuka oleh Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), bapak Dr. Lufsyi Mahmudin, M.Si. Dalam sambutannya bapak Dr. Lufsyi Mahmudin, M.Si menyampaikan terima kasih atas kehadiran narasumber dan stakeholder. Ini merupakan langkah komprehensif dalam percepatan revitalisasi kurikulum menuju kurikulum OBE, sehingga kedepannya program studi di lingkungan FMIPA Universitas Tadulako dapat memperoleh akreditasi internasional.
Workshop kurikulum ini diadakan dalam 2 sesi. Sesi 1 merupakan pemaparan materi dari narasumber dan dilanjutkan dengan masukan / saran dari para stakeholder. Sesi 2 merupakan sesi review dan konsultasi draft kurikulum program studi S1 Farmasi FMIPA UNTAD bersama narasumber, bapak Prof. Dr. apt. Yandi Syukri, M.Si.
Pada sesi 1, Prof. Dr. apt. Yandi Syukri, M.Si menyampaikan materi dengan judul “Penataan Kurikulum yang sinkron S1 dan PSPA”. Beliau menyampaikan bahwa kurikulum berbasis OBE menekankan pada kompetensi apa yang diinginkan untuk didapatkan mahasiswa setelah lulus apakah pada bidang pembuatan sediaan farmasi, pelayanan kefarmasian, maupun pengelolaan sediaan farmasi. Oleh karena itu, perlu untuk mengorganisasi kurikulum, sistem pembelajaran dan penilaian secara terstruktur untuk memastikan bahwa Capaian Pembelajaran lulusan (CPL) tercapai. Lebih lanjut belian menyampaikan, bahwa dalam menyusun kurikulum berbasis OBE dimulai dari penetapan profil lulusan dan capaian pembelajaran lulusan yang diharapkan. Metode penyusunan ini dikenal sebagai metode backward design.
Setelah penyampaian materi oleh bapak Prof. Dr. apt. Yandi Syukri, dilanjutkan dengan sesi masukan dan saran dari stakeholder. Seluruh masukan dan saran dari stakeholder sangat bermanfaat bagi pengembangan kurikulum sehingga program studi sebagai penyelenggara dapat mengimplementasikan masukan tersebut guna tercapai proses pembelajaran berbasis kurikulum OBE.
Pada sesi 2, draft kurikulum program studi S1 Farmasi FMIPA UNTAD direview oleh narasumber dan dilanjutkan dengan sesi konsultasi. Pada sesi 2 ini, peserta kegiatan yang terdiri dosesn jurusan farmasi FMIPA UNTAD memperoleh masukan yang sangat bermanfaat bagi penyusunan kurikulum berbasis OBE. (SS)