Setiap orang yang sakit, menginginkan layanan kesehatan yang bermutu dan salah satu parameter layanan kesehatan yang bermutu adalah layanan kesehatan yang menerapkan keselamatan pasien. keselamatan pasien ini merupakan tantangan kesehatan masyarakat global dan terus berkembang. dalam pelaksanaan keselamatan pasien dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu mikrosistem (personil/tenaga kerja), makrosistem misalnya SOP yang dibuat oleh rumah sakit/unit kerja dan megasistem seperti peraturan pemerintah/undang-undang. Bila layanan kesehatan menerapkan keselamatan pasien maka akan menurunkan terjadinya kecacatan, cedera, meninggal akibat insiden/kesalahan dalam layanan kesehatan termasuk dalam penggunaan obat-obatan oleh farmasi/apoteker. seorang farmasi/apoteker memiliki peranan yang penting dalam keselamatan pasien dan efektivitas pengobatan. oleh karena itu farmasi/apoteker berperanan dalam mutu layanan kesehatan. untuk mencayapai layanan kesehatan yang menerapakn keselamatan pasien yang baik maka seorang farmasi/apoteker perlu berperan dalam semua tahapan proses yang meliputi: pemilihan, Pengadaan, penyimpanan, skrining resep, dispensing, KIE, penggunaan obat, menitoring dan evaluasi.