Palu, 25-26 April 2025, Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker (PSPPA) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tadulako (FMIPA UNTAD) bersama dengan Asosiasi Pendidikan Tinggi Farmasi Indonesia (APTFI) Forum Wilayah (FORWIL) V mengadakan pelatihan preseptor bagi para calon preseptor apoteker pembimbing Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA). Acara yang baru pertama kali diselenggarakan ini, merupakan kerjasama antara PSPPA FMIPA UNTAD dengan APTFI FORWIL V. Kegiatan ini sekaligus juga dirangkaikan dengan Visitasi Fasilitas Objective Structured Clinical Examination (OSCE) Center UNTAD. Kegiatan Acara ini diselenggarakan dari tanggal 25-26 April 2025 bertempat di Hotel Parama Su Palu. Pelatihan ini dihadiri oleh 65 peserta yang terdiri dari apoteker praktisi di wahana Apotek, RS, Puskesmas dan PBF dengan mengundang 5 Narasumber dari APTFI FORWIL V. Para narasumber ini secara bergantian mengisi beberapa topik terkait dengan peran penting preseptor sebagai pembimbing untuk mahasiswa PKPA serta upaya untuk mengoptimalkan peran preseptor sebagai pendidik, fasilitator, protektor, agen sosialisasi, evaluator sekaligus sebagai panutan bagi mahasiswa PKPA.
Pelatihan preseptor ini menjadi salah satu upaya penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan profesi apoteker di Indonesia. Preseptor memegang peran vital sebagai pembimbing dan fasilitator dalam praktik lapangan mahasiswa, yang bertujuan untuk menjembatani teori yang dipelajari di bangku kuliah dengan realitas di lapangan. Dalam rangka itu, pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi preseptor agar lebih efektif dalam mendidik dan membimbing mahasiswa profesi apoteker.
Pelatihan dibuka dengan sambutan Dekan FMIPA UNTAD Bapak Prof. Dr. Lufsyi Mahmudin, S.Si., M.Si. Dalam sambutannya, beliau menyatakan bahwa acara ini merupakan pelatihan preseptor yang dirancang sesuai dengan pedoman APTFI untuk memaksimalkan pembimbingan praktik kerja profesi apoteker, kemudian dilanjutkan sambutan oleh Bapak Prof. Dr. apt. Satibi, M.Si. mewakili Ketua APTFI.
Pada sesi materi hari pertama, acara diawali dengan pretest, kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi pertama oleh Bapak Prof. Dr. apt. Satibi, M.Si. yaitu mengenai “Keterampilan Manajemen”, kemudian dilanjutkan penyampaian materi kedua oleh Ibu Dr. apt. Dewi Setyaningsih yaitu mengenai “Peran Preseptor Sebagai Fasilitator dan Evaluator”. Dalam penyampaiannya, Ibu Dr. apt. Dewi menjelaskan bagaimana seorang preseptor dapat berfungsi sebagai fasilitator yang baik dalam proses belajar mengajar, serta bagaimana melakukan evaluasi yang objektif dan konstruktif terhadap kinerja mahasiswa. Kemudian dilanjutkan penyampaian materi ketiga oleh Ibu Prof. Dr. apt. Elly Wahyudin, DEA yaitu mengenai “Interprofesional Education dan Interprofesional Collaboration”. Beliau menyampaikan pentingnya kolaborasi antar-profesi kesehatan dalam memberikan pelayanan yang komprehensif kepada pasien. Beliau menekankan bahwa pendidikan interprofesional adalah kunci untuk membangun tim kesehatan yang solid dan efektif.
Kegiatan dihari pertama ini juga dirangkaikan dengan visitas Fasilitas OSCE Center oleh Bapak Prof. Dr. apt. Satibi, M.Si. dan Ibu Dr. apt. Mirawati, M.Si. OSCE merupakan suatu tes yang bertujuan untuk menguji keterampilan psikomotor, sikap serta keterampilan komunikasi mahasiswa secara obyektif dan terstruktur, untuk menilai komponen kompetensi klinik seperti history taking, pemeriksaan fisik, procedural skill, keterampilan komunikasi, pemeriksaan dan interpretasi hasil lab sederhana, managemen dan lain-lain yang diuji menggunakan checklist yang telah disetujui dan mahasiswa akan mengikuti beberapa station. Visitasi OSCE Center ini bertujuan untuk melakukan penilaian pencapaian kelayakan pelaksanaan Ujian OSCE Nasional di PSPPA FMIPA UNTAD yang sesuai dengan ketetapan Standar Nasional yang telah ditetapkan baik berupa peningkatan kualitas, kuantitas, sarana dan prasarana.
Pada hari kedua, acara diawali dengan penyampaian materi oleh Bapak Prof. Dr. apt. Yandi Syukri, M.Si. dengan materi yang disampaikan yaitu “Pedagogi dalam Pendidikan Profesi Apoteker dan Studi Kasus”. Beliau menyampaikan pentingnya pendekatan pedagogi yang efektif dalam mendidik mahasiswa profesi apoteker agar mampu menghadapi tantangan di dunia praktik. Beliau juga membahas berbagai studi kasus yang menggambarkan situasi nyata yang mungkin dihadapi oleh preseptor dalam bimbingan mahasiswa. Kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi kedua oleh Bapak Dr. apt. Hadi Kuncoro, M.Farm. dengan materi yang disampaikan yaitu “Komunikasi Interpersonal dan Manajemen Konflik”. Dalam materinya beliau menyampaikan keterampilan komunikasi yang efektif dan strategi manajemen konflik yang penting dalam lingkungan kerja yang dinamis. Beliau juga memberikan berbagai teknik komunikasi yang dapat membantu preseptor dalam berinteraksi dengan mahasiswa, kolega, dan pasien. Kegiatan diakhiri dengan pemberian post test.
Para peserta pelatihan mendapatkan kesempatan untuk memahami peran dan fungsi preseptor dalam PKPA melalui studi kasus dan diskusi dan pembahasan yang dijembatani oleh fasilitator dari APTFI. Para preseptor menyambut baik pelaksanaan pelatihan ini. Mereka berharap pengetahuan dan keterampilan yang mereka peroleh akan membantu mereka dalam membimbing mahasiswa dan calon apoteker dengan lebih baik di masa depan. Dengan pelatihan preseptor ini, diharapkan para dosen dan calon preseptor PKPA dapat meningkat kompetensinya untuk membimbing mahasiswa profesi apoteker FMIPA UNTAD.