Laboratorium Farmakognosi-Fitokimia Jurusan Farmasi FMIPA UNTAD kembali melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Mata Kuliah Praktikum Isolasi Metabolit Sekunder. PKL kali ini difokuskan pada pengambilan sampel organisme laut sehingga kegiatan ini dilaksanakan di Pantai Kaluku Desa Limboro, Kecamatan Banawa Tengah, Kabupaten Donggala. Peserta PKL adalah Mahasiswa Farmasi yang memprogram mata kuliah Praktikum Isolasi Metabolit Sekunder. Pantai ini merupakan salah satu pantai yang memiliki keanaekaragaman hayati cukup memadai sebagai lokasi pengambilan sampel tanaman laut yang dimiliki oleh Sulawesi Tengah.
Kegiatan PKL merupakan kegiatan rutin Laboratorium Farmakognosi-Fitokimia untuk mata kuliah Praktikum Farmakognosi dan Isolasi Metabolit Sekunder. Kegiatan ini didampingi oleh Dosen Penanggungajawab Praktikum yakni Bapak apt. Agustinus Widodo, S.Farm., M.Farm. Beliau menuturkan bahwa kegiatan ini bertujuan agar mahasiswa memahami bagaimana cara pengambilan sampel laut dan preparasinya serta mengenal habitat tempat tumbuhnya. Kriteria sampel yang menjadi fokus peserta adalah lamun laut. PKL ini merupakan tahapan awal dari kegiatan Praktikum Isolasi Metabolit Sekunder, karena sampel yang diperoleh pada kegiatan ini akan dilanjutkan di Laboratorium Farmakognosi-Fitokimia meliputi pembuatan simplisia, ekstraksi, dan partisi.
Tumbuhan lamun atau biasa disebut seagrass adalah tumbuhan yang hidup dan tumbuh di bawah permukaan laut dangkal. Lamun laut memiliki potensi aktivitas farmakologi karena memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder. Kandungan metabolit sekunder yang dimiliki lamun laut dijadikan sebagai obat alami oleh masyarakat pesisir (Newmaster et al., 2011 dalam Assuyuti et al., 2016). Laksmi et al (2006) melaporkan bahwa lamun laut, spesies Thalassia hemprichii mengandung senyawa bioaktif sebagai antibakteri, antifungi, antiprotozoa, dan sebagai bahan obat untuk penyakit kardiovaskular. (NN)
